Apabila kalian menyusuri Desa Jegreg sebelah selatan ada portal utama masuk desa. Lurus mengarah ke utara. Di ujung jalan lurus ini adalah simpang tiga yang menyerupai huruf ‘T’, dan, tepat di garis vertikal bertemu garis horizontal tersebut pos ronda depan rumah Pak Lik berada.
![]() |
designed by Muis Amaryk |
Pos ronda depan rumah
Pak Lik se-fungsi dengan namanya, dulu, ketika rumah belum di boyong ke
ujung Desa Jegreg saya belum pernah
menjumpai ada warga ronda saat malam hari.
Sependek pengetahuan saya, pos ronda depan rumah Pak Lik difungsikan pada waktu musim maling.
Juga semua pos ronda yang ada di Desa
Jegreg. Selain musim tersebut, tempat ini muspro (tidak guna).
Terbukti pos ronda
depan rumah Pak Lik digusur karena hanya sekadar dibuat tempat nongkrong
anak desa saat malam hari. Ronda gaya baru.
Sebenarnya bukan mengapa kalau hanya dibuat nongkrong oleh
anak desa. Warga setempat pun juga akan ikut bersyukur jika desa pada waktu
malam masih ada manusia yang terjaga. Tetapi, lain cerita, nongkrong tersebut
disertai dengan kegiatan lain.
Anak muda itu berani dan emosi mereka masih belum stabil
pula, ditambah sesuatu yang menghilangkan kendali karena berlebihan, mabuk (itu
nikmat). Ulah awal mengawali ulah berikutnya. Mungkin ada warga Desa Jegreg yang resah dengan kelaku
anak-anak desa tersebut. Lumrah.
Hidup bermasyarakat seyogyanya mengikut etika bermasyarakat
yang melingkupi di tiap kondisi masyarakat tersebut. Mungkin juga lagi apes,
para anak Desa Jegreg kehilangan
tempat favorit mereka untuk nongkrong dan bersenang-senang.
Pos ronda depan rumah
Pak Lik di Desa Jegreg itu tempat cukup strategis. Saya saat kecil pun
sering menghabiskan waktu bermain di sana bersama saudara sepupu, anaknya Pak
Lik. Sebagai destinasi bermain kami, saat ketika mendengar pos tersebut
digusur, ada rasa turut kehilangan. Mungkin bagi warga yang dulunya pernah muda
dan pernah punya kenangan di sana juga merasa kehilangan atas digusurnya tempat
tersebut, Ambruk.
Pos ronda depan rumah
Pak Lik di Desa Jegreg sudah hilang. Tidak ada lagi penahan angin di rumah
Pak Lik. Waktu arah angin mengarah ke utara, rumah Pak Lik dihantam langsung.
Angin lepas dengan suka cita. Mereka menari tanpa ada penghalang atau
pengganggu.
Pojok Kamar, 25 Jun. 22
Muis Amaryk